Tuesday, 29 November 2011

smart



PEMANFAATAN KULIT KOPI
SEBAGAI ALTERNATIF
PAKAN KELINCI








OLEH :

                                 ANNA FARIDA                            XC
                                 SABBIHISMA ARSYI                 XB
                                 DIANI QOMARADEWI I.S.       XB


SMA NEGERI 1 SUKOREJO KENDAL
JAWA TENGAH
2011


HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Kulit Kopi Sebagai Alternatif Pakan Kelinci” telah disetujui oleh pembimbing dan di syahkan oleh kepala SMA Negeri 1 Sukorejo pada :


            Hari              :    Rabu
            Tanggal         :    26 September 2011




                  Pembimbing                                                   Kepala Sekolah
                           


                    Y. Suparji                                              Drs. Budiman, M.Pd.           
      NIP. 195503131986031004                             NIP. 196204171986031009




                                                               

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaian laporan hasil penelitian dengan judul “Pemanfaatan Kulit Kopi Sebagai Alternatif Pakan Kelinci”.
Pada kesempatan ini kami sampaikan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Drs. Budiman, M.Pd selaku Kepala SMA N 1 Sukorejo yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan pengamatan ini.
2. Bapak Y. Suparji selaku guru pembimbing yang selalu membantu dan memberikan motivasi serta inspirasi kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Rekan-rekan anggota KIR SMA N 1 Sukorejo yang selalu mendukung dan membantu kami dalam melaksanakan penelitian ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan penelitian, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan penelitian ilmiah ini.



                                                                                          Penulis


DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………..  i
Halaman pengesahan …………………………………………………………   ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….   iii
Daftar Isi ……….……………………………………………………………..  iv
Daftar Tabel ....................................................................................................... vi
Daftar Gambar ..………………………………………………………………. vii
Abstraksi ...........................................................................................................  viii
BAB I.     PENDAHULUAN ………………………………………………...  1
A.   Latar Belakang Masalah ………………………………………….  1
B.    Rumusan Masalah ………………………………………………..  2
C.    Tujuan Penelitian …………………………………………………  2
D.   Manfaat Penelitian ……………………………………………….  2
BAB II.   MATERI DAN METODE ....……………………………………...  4
A.   Materi .................................................………………………….     4
1.    Kelinci ...................................................................................    4
2.    Tanaman Kopi .......................................................................    6
3.    Cacaing Tanah  ........................................................................  6
4.    Ampas Tahu ............................................................................ 7
B.    Metode Penelitian .....…………………………………………....   8    
1.    Setting Penelitian …………………………………...............   8
2.    Metode Pengumpulan Data ………………………………....  8

BAB III.  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….  12
A.   Hasil Penelitian ………………………………………………….   12
B.    Pembahasan ………………………………………………………  13
BAB IV.  PENUTUP …………………………………………………………  14
A.   Simpulan …………………………………………………………  14
B.    Saran ……………………………………………………………... 14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..  15
LAMPIRAN



















DAFTAR TABEL

Tabel 1.      Data kandungan karbohidrat pada kopi ..............                             6
Tabel 2.      Perbandingan tahu dan ampas tahu ................................................ 8
Tabel 3       Data percobaan pakan kelinci dari kulit kopi ................................. 12


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Macam-macam kelinci .....................................................................
Gambar 2. Tepung kulit kopi  ...........................................................................
Gambar 3. Pakan kelinci dari kulit kopi ............................................................
Gambar 4. Peternakan kelinci ...........................................................................




















ABSTRAKSI

Penelitian pembuatan pakan kelinci dari kulit kopi ini dilatar belakangi oleh kebutuhan gizi kelinci, dan untuk memanfaatkan limbah kulit kopi yang ada di daerah Bejen.
Oleh karena itu penulis melakukan percobaan pakan kelinci dari kulit kopi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukorejo dan sekitarnya.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci?
2.  Bagaimana cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi?
Penelitian pembuatan pakan sapi muda dari bonggol jagung bertujuan untuk :
1.  Mengetahui kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci.
2.  Mengetahui cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi.
Peneliti melakukan percobaan dengan cara menghaluskan kulit kopi kering hingga berbentuk tepung. Kemudian dicampur dengan bahan tambahan lain seperti tepung cacing dan ampas tahu untuk meningkatkan selera kelinci.
Dari hasil pengamatan pakan dari kulit kopi tersebut dapat dijadikan sebagai pakan kelinci.
Kata kunci : pemanfaatan limbah kopi untuk dijadikan sebagai pakan kelinci australia dan angora.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang subur, yang memiliki beranekaragam kekayaan hayati.  Keanekaragaman hayati yang tinggi ini dipengaruhi oleh iklim yang mendukung. Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragamman hayati yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis dan kutub. Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan keanekaragaman hayati terbanyak peringkat lima dunia, Namun Indonesia masih krisis pangan, karena jumlah penduduk yang sangat banyak. Di sektor pertanian, Indonesia masih mengimpor bahan makanan pokok, yaitu beras. Demikian pula di sektor peternakan, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, maka Indonesia mengimpor daging. Disamping jumlah penduduk yang banyak, krisis pangan ini terjadi karena Indonesia belum mampu mengoptimalkan hasil pertanian dan peternakannya. Misalnya, peternakan kelinci.
Kelinci merupakan salah satu binatang yang berprotein tinggi. Indonesia masih kekurangan protein hewani. Peternakan kelinci merupakan salah satu usaha yang akan mencukupi kebutuhan protein hewani Indonesia. Untuk mengoptimalkan hasil peternakan kelinci yaitu dengan pemberian pakan yang bergizi. Selama ini, kebanyakan orang yang memelihara kelinci hanya memberi makan kelincinya dengan rumput yang kurang bergizi. Sedangkan para peternak kelinci memberi makan kelinci dengan ransum dan pakan dari pabrik yang gizinya lebih baik dari rumput. Namun, harga pakan dari pabrik ini mahal, yaitu sekitar Rp 8000,00-Rp 12000,00/kg.
Di daerah Bejen dan sekitarnya, banyak penduduk yang membudidayakan tanaman kopi. Buah kopi digiling untuk mendapatkan bijinya. Setelah bagian biji dan kulitnya terpisah, biji kopi dijemur dan dibawa ke pabrik untuk diproses menjadi bubuk kopi. Namun, bagian kopi yang dimanfaatkan hanya bagian bijinya, bagian kulitnya dibuang. Padahal 57% bagian buah kopi adalah kulit. Bagian kulit kopi nyaris belum dimanfaatkan, bahkan menjadi perncemar lingkungan.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah:
1.      Apakah kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci?
2.      Bagaimana cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi?

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci
2.      Mengetahui cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi

D.    Manfaat
1.      Untuk penulis
Sebagai media pembelajaran penulis sehingga dapat motivasi untuk melakukan penelitian selanjutnya
2.      Untuk sekolah
Pemanfaatan kulit kopi sebagai alternative pakan kelinci dapat dijadikan sebagai media penelitian yang berkualitas, murah dan ramah lingkungan.

3.      Untuk pemerintah
Pemerintah dapat member motivasi para pelajar dalam melakukan penelitian yang digunakan sebagai seleksi untuk mencari peneliti handal.
4.      Di bidang peternakan
Selalu tersedianya pakan kelinci dari kulit kopi yang berkualitas, ramah lingkungan, dan murah bagi para peternak. Serta mengenalkan kearifan lokal berupa penemuan pakan kelinci dari kulit kopi yang selama ini belum termanfaatkan.
5.      Di bidang pertanian
Meningkatkan penghasilan petani kopi yang selama ini kulit kopinya belum dimanfaatkan dapat digunakan sebagi pakan kelinci yang bernilai jual.
6.      Di bidang lingkungan
Pemanfaatan kulit kopi sebagai alternative pakan kelinci bermanfaat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah kulit kopi.





BAB II
MATERI DAN METODE

A.    Materi
1.      Kelinci
Jenis-jenis kelinci adalah sebagai berikut
a.       Angora
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.
b.      Australia
Ciri yang mencolok dari jenis kelinci adalah warnanya yang putih bersih dan seringkali matanya berwarna merah. Termasuk kelinci berbadan besar karena mudah gemuk sehingga sering diternakkan untuk dikonsumsi dagingnya.
c.       Havana
Ras ini bertumbuh pendek, kepalanya kecil dan pendek, tapi lebar. Matanya biasanya bercahaya merah delima, telinganya berdiri tegak dengan dasar telinga lebar.Pantat dan kaki belakangnya bulat, berisi penuh. Warna bulunya hitam,biru, dan coklat.
d.       Lop
Telinganya panjang, lebar, tebal, menggantung dari samping kepala ke bawah tetapi tidak sampai menggeser di tanah. Diantara macam-macam Lop, yang paling terkenal English Lop.
e.        Nederland Dwarf

Ras kelinci kerdil ini berasal dari Belanda, sering juga di panggil kelinci mini, karena jenis ini merupakan jenis kelinci terkecil didunia. Bobot dewasa nya hanya 0.9 kg.Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat.

f.        Polish
Ras ini merupakan kelinci kecil, hampir mirip dengan Nederland Dwarf, hanya sedikit lebih besar. Kepala bulat, telinga tegak sekitar 6 cm panjangnya.Matanya merah delima atau biru.







http://z.about.com/d/exoticpets/1/0/c/H/1/rocky512.JPG
http://animal-world.com/encyclo/critters/rabbits/images/HavanaBrnWCR_U65_.jpg






Gambar 1. Macam-macam kelinci

2.      Tanaman Kopi (Coffea robusta L)
Kopi ditanam di daerah-daerah hangat di dunia ini. Kopi pernah tumbuh liar di Etiopia, tetapi sekarang ditanam di daerah yang saling berjauhan seperti Brasil, Nikaragua, Indonesia, Pantai Gading, Kenya, dan hindia barat. Kadang-kadang kopi ditanam di perkebunan besar, tetapi kebanyakan kopi di tanam di lading-ladang kecil. Kopi paling baik di tanam pada lereng antara 600-1800 m di atas permukaan laut.
Komposisi
Jumlah (%)
Karbohidrat yang dapat larut

Hexsosa
0,45

Karbohidrat Struktural
Pentosa
Heksosa

20,30
45,90


Lignin
24,40
Total
91,05
NFE* + Crude Fiber
96,21
* Nitrogen Free Extrac
Tabel 1. Fraksinasi Kandungan Karbohidrat dalam Kulit Kopi(%)
(Murillo dalam Bressani et.al., 1977).
Sumber: http://dc227.4shared.com/doc/PEpTMAOL/preview.html

3.      Cacing Tanah
Cacing tanah (Lumbricus terrestris) merupakan cacing yang hidup di tanah. Di Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris, cacing tanah dapat hidup dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Peranan cacing tanah diketahui cukup banyak, terutama menjaga keseimbangan lingkungan karena terletak dalam satu lingkaran dengan manusia dan unggas. Sementara pemanfaatannya belum sepenuhnya dilaksanakan, padahal cacing anah mempunyai berbagai manfaat yang dapat membantu untuk kesejahteraan manusia.
Dari hasil penelitian menunjukkan cacing tanah mempunyai kandungan protein cukup tinggi, yaitu sekitar 72%, yang dapat dikategorikan sebagai protein murni.
Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yang gembur dan lembab. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%).

4.      Ampas Tahu
Pembuatan bahan makanan dari bahan kedelai semakin banyak dujual di pasaran. Salah satunya adalah tahu, selain tahu masih banyak produk lainnya yang terbuat dari bahan dasar kedelai. Dalam proses pembuatan makanan yang tebuat dari bahan kedelai terutama dalam pembuatan tahu, ternyata masih terdapat sisa produksi dari tahu tersebut yang juga disebut sebagai ampas tahu. Ampas tahu ini ternyata juga masih bermanfaat dan masih mempunyai kandungan nilai gizi dan protein yang tinggi. Biasanya ampas tahu ini tidak digunakan lagi, tetapi juga ada yang membuatnya menjadi makanan yang disebut dengan tempe gembus. Dari sini kita mencoba membuat pakan untuk ternak kelinci sebagai alternatif pakan ternak yang sekarang cukup mahal. Berikut perbandingan gizi yang ada pada tahu dan ampas tahu.
No.
Unsur Gizi
Kadar/100 g Bahan
Kedelai Basah
Tahu
Ampas Tahu
1
Energi (kal)
382
79
393
2
An (g)
20
84,8
4,9
3
Protein (g)
30,2
7,8
17,4
4
Lemak (g)
15,6
4,6
5,9
5
Karbohidrat (g)
30,1
1,6
67,5
6
Mineral (g)
4,1
1,2
4,3
7
Kalsium (mg)
196
124
19
8
Fosfor (mg)
506
63
29
9
Zat besi (mg)
6,9
0,8
4
10
Vitamin A (mcg)
29
0
0
11
Vitamin B (mg)
0.93
0.06
0,2

Tabel 2. Perbandingan tahu dan ampas tahu

B.     METODE PENELITIAN
1.      Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 33 hari, pada tanggal 25 Agustus 2011 sampai 27 September 2011 di Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Patean, dan Kecamatan Bejen. Di kecamatan tersebut, banyak warga yang membudidayakan tanaman kopi dan memelihara kelinci, sehingga memudahkan penulis untuk melakukan penelitian mengenai pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai alternatif makanan kelinci.
2.      Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian mengenai pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci adalah sebagai berikut.
1.      Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya kepada narasumber secara empat mata atau lebih untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam wawancara ini, penulis bertanya kepada narasumber:
a.       Bapak Turip
Bapak turip merupakn seorang peternak kelinci dari dusun Saren, desa Bejen, kecamatan Bejen.
b.      Bapak Munawar
Bapak Munawar adalah seorang peternak kelinci di desa Pagersari kecamatan Patean
c.       Bapak Purwadi
Bapak Purwadi adalah seorang yang membudidayakan tanaman kopi di desa Jlegong, Kecamatan Bejen
2.      Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung binatang kelinci untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci.
3.      Study Literatur
Untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci, penulis menggunakan metode study literatur. Study literatur  penulis dilakukan dengan cara mencari data dari buku referensi dan browsing di internet.
4.      Percobaan
Dalam penelitian pemanfaatan kulit kopi sebagai alternative pakan kelinci ini, penulis melakukan percobaan secara langsung. Percobaan ini dilakukan dengan melakukan pembuatan pakan kelinci dari kulit kopi ditambah dengan ampas tahu dan cacing tanah.
a.       Alat dan Bahan
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah:
·         Penggiling kopi
·         Neraca (timbangan)
·         Wadah
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan percobaan ini adalah:
1)      Kulit kopi
2)      Ampas tahu
3)      Tepung cacing tanah
b.      Cara Kerja
Dalam melakukan percobaan pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci ini, cara kerjanya sebagai berikut.
1)      Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2)      Giling kulit kopi hingga menjadi tepung
3)      Campurkan tepung kulit kopi, ampas tahu, dan tepung cacing tanah dengan ketentuan perbandingan 5:3:1
4)      Giling adonan hingga menjadi tepung
Gambar 2. Tepung kulit kopi              Gambar 3. pakan kelinci dari kulit kopi








Gambar 4. Peternakan kelinci


BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
Peternak kelinci biasanya memberi makan kelincinya dengan pakan dari pabrik. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan siang hari. Para peternak kelinci beranggapan bahwa apabila kelincinya diberi makan dari pabrik maka kelinci akan sehat dan pertumbuhannya cepat. Namun harga pakan buatan pabrik ini relatif mahal yaitu sekitar Rp. 8000,00 - Rp. 12000/kg.
Penulis melakukan percobaan pembuatan pakan kelinci dari kulit kopi yang sudah dikeringkan dan dihaluskan hingga menjadi tepung. Kemudian tepung kulit kopi ini dicampur dengan bahan tambahan lain.
Penulis melakukan dua percobaan. Percobaan pertama, kulit kopi dicampur dengan tepung cacing tanah. Percobaan kedua, penulis menggunakan kulit kopi ditambah dengan tepung cacing dan ampas tahu.
Setelah membuat kedua pakan tersebut, penulis mengujicobakan pada kelinci, sehingga didapatkan data sebagai berikut.
No.
Bahan
Jenis kelinci
Keterangan
1
Kulit kopi dan tepung cacing tanah
Australia
Kurang suka
Angora
Kurang suka
2
Kulit kopi ditambah tepung cacing dan ampas tahu
Australia
Suka
Angora
Suka

Tabel 3 Data percobaan pakan kelinci dari kulit kopi


Dari penelitian ini adalah diciptakan pakan kelinci dari kulit kopi ditambah tepung cacing tanah, dan ampas tahu yang murah dan bergizi. Pakan ini mengandung serat dan protein yang tinggi. Sebaiknya pemberian makan dengan campuran dari kulit kopi, ampas tahu dan cacing tanah ini dilakukan dua kali sehari pada pagi dan siang hari, lalu diselingi dengan rumput pada siang hari.

B.     Pembahasan
Adapun pembahasannya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan kulit kopi sebagai pakan kelinci adalah sebagai berikut.
·        Kulit kopi dapat dijadikan pakan kelinci karena memiliki kandungan gizi yang sama dengan pakan buatan pabrik. Hal ini berdasarkan analisis penulis, dalam pembuatan pakan kelinci ini, penulis menggunakan kulit kopi yang mengandung serat dan karbohidrat, serta cacing tanah dan ampas tahu yang berprotein tinggi.
·        Pada percobaan pertama, kelinci kurang kurang suka karena pakannya terlalu kering. Pada percobaan kedua, kelinci menyukai pakan dari kulit kelinci yang ditambah dengan tepung cacing dan ampas tahu karena memiliki kandungan air yang lebih.
·        Penggunaan pakan kelinci dari  kulit kopi mempunyai peluang yang sangat baik, karena konsumen akan memilih bahan pakan yang bergizi dan murah bagi hewan ternaknya. Dibandingkan dengan pakan buatan pabrik yang harganya Rp 8000,00-Rp 12000,00/kg, pakan dari kulit kopi ini akan lebih menghemat biaya karena limbah kulit kopi harganya Rp 500,00/kg, cacing tanah Rp 2000,00/ons, ampas tahu Rp 400,00/kg.



BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Berdasarkan hasil observasi dan eksperimen yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan:
1.      Kulit kopi ditambah dengan tepung cacing tanah dan ampas tahu dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci yang murah dan bergizi.
2.       Pakan kelinci ini dibuat dengan cara mencampurkan kulit kopi yang sudah dihaluskan ditambah dengan tepung cacing dan ampas tahu.

B.     Saran
1)      Kepada masyarakat diharapkan lebih memanfaatkan limbah pertanian seperti limbah kulit kopi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan kelinci.
2)      Kepada pemerintah diharapkan memberi sosialisasi kepada masyarakan mengenai kulit kopi supaya dapat dimanfaatkan secara optimal.







DAFTAR PUSTAKA

Tim Karya Tani Mandiri, 2009, Pedoman Budidaya Beternak Kelinci, Bandung: Nuansa Aulia
L.H, Heru dan R, M Ehsan, 2007. Biologi untuk SMA dan MA kelas X, Jakarta: Satu Buku
Dewan Redaksi Internasional, 1995. Oxford Ensiklopedi Pelajar, PT. Intermasa: Jakarta
http://dc227.4shared.com/doc/PEpTMAOL/preview.html



PEMANFAATAN KULIT KOPI
SEBAGAI ALTERNATIF
PAKAN KELINCI







OLEH :

                                 ANNA FARIDA                            XC
                                 SABBIHISMA ARSYI                 XB
                                 DIANI QOMARADEWI I.S.       XB


SMA NEGERI 1 SUKOREJO KENDAL
JAWA TENGAH
2011


HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Kulit Kopi Sebagai Alternatif Pakan Kelinci” telah disetujui oleh pembimbing dan di syahkan oleh kepala SMA Negeri 1 Sukorejo pada :


            Hari              :    Rabu
            Tanggal         :    26 September 2011




                  Pembimbing                                                   Kepala Sekolah
                           


                    Y. Suparji                                              Drs. Budiman, M.Pd.           
      NIP. 195503131986031004                             NIP. 196204171986031009




                                                               

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaian laporan hasil penelitian dengan judul “Pemanfaatan Kulit Kopi Sebagai Alternatif Pakan Kelinci”.
Pada kesempatan ini kami sampaikan rasa terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:
1. Drs. Budiman, M.Pd selaku Kepala SMA N 1 Sukorejo yang telah mengizinkan kami untuk melaksanakan pengamatan ini.
2. Bapak Y. Suparji selaku guru pembimbing yang selalu membantu dan memberikan motivasi serta inspirasi kepada kami, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Rekan-rekan anggota KIR SMA N 1 Sukorejo yang selalu mendukung dan membantu kami dalam melaksanakan penelitian ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun laporan penelitian, untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan penelitian ilmiah ini.



                                                                                          Penulis


DAFTAR ISI

Halaman Judul ………………………………………………………………..  i
Halaman pengesahan …………………………………………………………   ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………….   iii
Daftar Isi ……….……………………………………………………………..  iv
Daftar Tabel ....................................................................................................... vi
Daftar Gambar ..………………………………………………………………. vii
Abstraksi ...........................................................................................................  viii
BAB I.     PENDAHULUAN ………………………………………………...  1
A.   Latar Belakang Masalah ………………………………………….  1
B.    Rumusan Masalah ………………………………………………..  2
C.    Tujuan Penelitian …………………………………………………  2
D.   Manfaat Penelitian ……………………………………………….  2
BAB II.   MATERI DAN METODE ....……………………………………...  4
A.   Materi .................................................………………………….     4
1.    Kelinci ...................................................................................    4
2.    Tanaman Kopi .......................................................................    6
3.    Cacaing Tanah  ........................................................................  6
4.    Ampas Tahu ............................................................................ 7
B.    Metode Penelitian .....…………………………………………....   8    
1.    Setting Penelitian …………………………………...............   8
2.    Metode Pengumpulan Data ………………………………....  8

BAB III.  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………….  12
A.   Hasil Penelitian ………………………………………………….   12
B.    Pembahasan ………………………………………………………  13
BAB IV.  PENUTUP …………………………………………………………  14
A.   Simpulan …………………………………………………………  14
B.    Saran ……………………………………………………………... 14
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..  15
LAMPIRAN



















DAFTAR TABEL

Tabel 1.      Data kandungan karbohidrat pada kopi ..............                             6
Tabel 2.      Perbandingan tahu dan ampas tahu ................................................ 8
Tabel 3       Data percobaan pakan kelinci dari kulit kopi ................................. 12


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Macam-macam kelinci .....................................................................
Gambar 2. Tepung kulit kopi  ...........................................................................
Gambar 3. Pakan kelinci dari kulit kopi ............................................................
Gambar 4. Peternakan kelinci ...........................................................................




















ABSTRAKSI

Penelitian pembuatan pakan kelinci dari kulit kopi ini dilatar belakangi oleh kebutuhan gizi kelinci, dan untuk memanfaatkan limbah kulit kopi yang ada di daerah Bejen.
Oleh karena itu penulis melakukan percobaan pakan kelinci dari kulit kopi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sukorejo dan sekitarnya.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Apakah kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci?
2.  Bagaimana cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi?
Penelitian pembuatan pakan sapi muda dari bonggol jagung bertujuan untuk :
1.  Mengetahui kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci.
2.  Mengetahui cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi.
Peneliti melakukan percobaan dengan cara menghaluskan kulit kopi kering hingga berbentuk tepung. Kemudian dicampur dengan bahan tambahan lain seperti tepung cacing dan ampas tahu untuk meningkatkan selera kelinci.
Dari hasil pengamatan pakan dari kulit kopi tersebut dapat dijadikan sebagai pakan kelinci.
Kata kunci : pemanfaatan limbah kopi untuk dijadikan sebagai pakan kelinci australia dan angora.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang subur, yang memiliki beranekaragam kekayaan hayati.  Keanekaragaman hayati yang tinggi ini dipengaruhi oleh iklim yang mendukung. Indonesia terletak di daerah tropis sehingga memiliki keanekaragamman hayati yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah subtropis dan kutub. Keanekaragaman hayati Indonesia merupakan keanekaragaman hayati terbanyak peringkat lima dunia, Namun Indonesia masih krisis pangan, karena jumlah penduduk yang sangat banyak. Di sektor pertanian, Indonesia masih mengimpor bahan makanan pokok, yaitu beras. Demikian pula di sektor peternakan, Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, maka Indonesia mengimpor daging. Disamping jumlah penduduk yang banyak, krisis pangan ini terjadi karena Indonesia belum mampu mengoptimalkan hasil pertanian dan peternakannya. Misalnya, peternakan kelinci.
Kelinci merupakan salah satu binatang yang berprotein tinggi. Indonesia masih kekurangan protein hewani. Peternakan kelinci merupakan salah satu usaha yang akan mencukupi kebutuhan protein hewani Indonesia. Untuk mengoptimalkan hasil peternakan kelinci yaitu dengan pemberian pakan yang bergizi. Selama ini, kebanyakan orang yang memelihara kelinci hanya memberi makan kelincinya dengan rumput yang kurang bergizi. Sedangkan para peternak kelinci memberi makan kelinci dengan ransum dan pakan dari pabrik yang gizinya lebih baik dari rumput. Namun, harga pakan dari pabrik ini mahal, yaitu sekitar Rp 8000,00-Rp 12000,00/kg.
Di daerah Bejen dan sekitarnya, banyak penduduk yang membudidayakan tanaman kopi. Buah kopi digiling untuk mendapatkan bijinya. Setelah bagian biji dan kulitnya terpisah, biji kopi dijemur dan dibawa ke pabrik untuk diproses menjadi bubuk kopi. Namun, bagian kopi yang dimanfaatkan hanya bagian bijinya, bagian kulitnya dibuang. Padahal 57% bagian buah kopi adalah kulit. Bagian kulit kopi nyaris belum dimanfaatkan, bahkan menjadi perncemar lingkungan.

B.     Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang tersebut, rumusan masalahnya adalah:
1.      Apakah kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci?
2.      Bagaimana cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi?

C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui kulit kopi dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci
2.      Mengetahui cara membuat pakan kelinci dari kulit kopi

D.    Manfaat
1.      Untuk penulis
Sebagai media pembelajaran penulis sehingga dapat motivasi untuk melakukan penelitian selanjutnya
2.      Untuk sekolah
Pemanfaatan kulit kopi sebagai alternative pakan kelinci dapat dijadikan sebagai media penelitian yang berkualitas, murah dan ramah lingkungan.

3.      Untuk pemerintah
Pemerintah dapat member motivasi para pelajar dalam melakukan penelitian yang digunakan sebagai seleksi untuk mencari peneliti handal.
4.      Di bidang peternakan
Selalu tersedianya pakan kelinci dari kulit kopi yang berkualitas, ramah lingkungan, dan murah bagi para peternak. Serta mengenalkan kearifan lokal berupa penemuan pakan kelinci dari kulit kopi yang selama ini belum termanfaatkan.
5.      Di bidang pertanian
Meningkatkan penghasilan petani kopi yang selama ini kulit kopinya belum dimanfaatkan dapat digunakan sebagi pakan kelinci yang bernilai jual.
6.      Di bidang lingkungan
Pemanfaatan kulit kopi sebagai alternative pakan kelinci bermanfaat mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah kulit kopi.





BAB II
MATERI DAN METODE

A.    Materi
1.      Kelinci
Jenis-jenis kelinci adalah sebagai berikut
a.       Angora
Kelinci anggora memiliki ciri bulu yang tebal dan lembut diseluruh bagian permukaan tubuhnya. Selain itu terdapat ciri lain, yaitu adanya bulu yang tumbuh di ujung telinga dan kaki depan, bersamaan dengan bulu panjang yang terdapat di tubuhnya. Kelinci ini memiliki temperamen yang lembut, tetapi tidak cocok untuk orang yang tidak suka menyisiri binatang peliharaannya.
b.      Australia
Ciri yang mencolok dari jenis kelinci adalah warnanya yang putih bersih dan seringkali matanya berwarna merah. Termasuk kelinci berbadan besar karena mudah gemuk sehingga sering diternakkan untuk dikonsumsi dagingnya.
c.       Havana
Ras ini bertumbuh pendek, kepalanya kecil dan pendek, tapi lebar. Matanya biasanya bercahaya merah delima, telinganya berdiri tegak dengan dasar telinga lebar.Pantat dan kaki belakangnya bulat, berisi penuh. Warna bulunya hitam,biru, dan coklat.
d.       Lop
Telinganya panjang, lebar, tebal, menggantung dari samping kepala ke bawah tetapi tidak sampai menggeser di tanah. Diantara macam-macam Lop, yang paling terkenal English Lop.
e.        Nederland Dwarf

Ras kelinci kerdil ini berasal dari Belanda, sering juga di panggil kelinci mini, karena jenis ini merupakan jenis kelinci terkecil didunia. Bobot dewasa nya hanya 0.9 kg.Bentuk tubuhnya pendek, kepalanya agak bulat.

f.        Polish
Ras ini merupakan kelinci kecil, hampir mirip dengan Nederland Dwarf, hanya sedikit lebih besar. Kepala bulat, telinga tegak sekitar 6 cm panjangnya.Matanya merah delima atau biru.







http://z.about.com/d/exoticpets/1/0/c/H/1/rocky512.JPG
http://animal-world.com/encyclo/critters/rabbits/images/HavanaBrnWCR_U65_.jpg






Gambar 1. Macam-macam kelinci

2.      Tanaman Kopi (Coffea robusta L)
Kopi ditanam di daerah-daerah hangat di dunia ini. Kopi pernah tumbuh liar di Etiopia, tetapi sekarang ditanam di daerah yang saling berjauhan seperti Brasil, Nikaragua, Indonesia, Pantai Gading, Kenya, dan hindia barat. Kadang-kadang kopi ditanam di perkebunan besar, tetapi kebanyakan kopi di tanam di lading-ladang kecil. Kopi paling baik di tanam pada lereng antara 600-1800 m di atas permukaan laut.
Komposisi
Jumlah (%)
Karbohidrat yang dapat larut

Hexsosa
0,45

Karbohidrat Struktural
Pentosa
Heksosa

20,30
45,90


Lignin
24,40
Total
91,05
NFE* + Crude Fiber
96,21
* Nitrogen Free Extrac
Tabel 1. Fraksinasi Kandungan Karbohidrat dalam Kulit Kopi(%)
(Murillo dalam Bressani et.al., 1977).
Sumber: http://dc227.4shared.com/doc/PEpTMAOL/preview.html

3.      Cacing Tanah
Cacing tanah (Lumbricus terrestris) merupakan cacing yang hidup di tanah. Di Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris, cacing tanah dapat hidup dan tersebar di seluruh pelosok nusantara. Peranan cacing tanah diketahui cukup banyak, terutama menjaga keseimbangan lingkungan karena terletak dalam satu lingkaran dengan manusia dan unggas. Sementara pemanfaatannya belum sepenuhnya dilaksanakan, padahal cacing anah mempunyai berbagai manfaat yang dapat membantu untuk kesejahteraan manusia.
Dari hasil penelitian menunjukkan cacing tanah mempunyai kandungan protein cukup tinggi, yaitu sekitar 72%, yang dapat dikategorikan sebagai protein murni.
Cacing tanah termasuk binatang invertebrata (tidak bertulang belakang). Ia hidup di dalam tanah yang gembur dan lembab. Cacing tanah mengandung kadar protein tinggi, sekitar 76%, jauh lebih tinggi daripada kadar protein pada daging mamalia (65%) dan ikan (50%).

4.      Ampas Tahu
Pembuatan bahan makanan dari bahan kedelai semakin banyak dujual di pasaran. Salah satunya adalah tahu, selain tahu masih banyak produk lainnya yang terbuat dari bahan dasar kedelai. Dalam proses pembuatan makanan yang tebuat dari bahan kedelai terutama dalam pembuatan tahu, ternyata masih terdapat sisa produksi dari tahu tersebut yang juga disebut sebagai ampas tahu. Ampas tahu ini ternyata juga masih bermanfaat dan masih mempunyai kandungan nilai gizi dan protein yang tinggi. Biasanya ampas tahu ini tidak digunakan lagi, tetapi juga ada yang membuatnya menjadi makanan yang disebut dengan tempe gembus. Dari sini kita mencoba membuat pakan untuk ternak kelinci sebagai alternatif pakan ternak yang sekarang cukup mahal. Berikut perbandingan gizi yang ada pada tahu dan ampas tahu.
No.
Unsur Gizi
Kadar/100 g Bahan
Kedelai Basah
Tahu
Ampas Tahu
1
Energi (kal)
382
79
393
2
An (g)
20
84,8
4,9
3
Protein (g)
30,2
7,8
17,4
4
Lemak (g)
15,6
4,6
5,9
5
Karbohidrat (g)
30,1
1,6
67,5
6
Mineral (g)
4,1
1,2
4,3
7
Kalsium (mg)
196
124
19
8
Fosfor (mg)
506
63
29
9
Zat besi (mg)
6,9
0,8
4
10
Vitamin A (mcg)
29
0
0
11
Vitamin B (mg)
0.93
0.06
0,2

Tabel 2. Perbandingan tahu dan ampas tahu

B.     METODE PENELITIAN
1.      Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 33 hari, pada tanggal 25 Agustus 2011 sampai 27 September 2011 di Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Patean, dan Kecamatan Bejen. Di kecamatan tersebut, banyak warga yang membudidayakan tanaman kopi dan memelihara kelinci, sehingga memudahkan penulis untuk melakukan penelitian mengenai pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai alternatif makanan kelinci.
2.      Metode Penelitian
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian mengenai pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci adalah sebagai berikut.
1.      Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya kepada narasumber secara empat mata atau lebih untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Dalam wawancara ini, penulis bertanya kepada narasumber:
a.       Bapak Turip
Bapak turip merupakn seorang peternak kelinci dari dusun Saren, desa Bejen, kecamatan Bejen.
b.      Bapak Munawar
Bapak Munawar adalah seorang peternak kelinci di desa Pagersari kecamatan Patean
c.       Bapak Purwadi
Bapak Purwadi adalah seorang yang membudidayakan tanaman kopi di desa Jlegong, Kecamatan Bejen
2.      Observasi
Observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung binatang kelinci untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci.
3.      Study Literatur
Untuk mendapatkan data yang relevan dan akurat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci, penulis menggunakan metode study literatur. Study literatur  penulis dilakukan dengan cara mencari data dari buku referensi dan browsing di internet.
4.      Percobaan
Dalam penelitian pemanfaatan kulit kopi sebagai alternative pakan kelinci ini, penulis melakukan percobaan secara langsung. Percobaan ini dilakukan dengan melakukan pembuatan pakan kelinci dari kulit kopi ditambah dengan ampas tahu dan cacing tanah.
a.       Alat dan Bahan
Alat-alat yang dibutuhkan dalam melakukan percobaan ini adalah:
·         Penggiling kopi
·         Neraca (timbangan)
·         Wadah
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan dalam melakukan percobaan ini adalah:
1)      Kulit kopi
2)      Ampas tahu
3)      Tepung cacing tanah
b.      Cara Kerja
Dalam melakukan percobaan pemanfaatan kulit kopi sebagai alternatif pakan kelinci ini, cara kerjanya sebagai berikut.
1)      Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2)      Giling kulit kopi hingga menjadi tepung
3)      Campurkan tepung kulit kopi, ampas tahu, dan tepung cacing tanah dengan ketentuan perbandingan 5:3:1
4)      Giling adonan hingga menjadi tepung
Gambar 2. Tepung kulit kopi              Gambar 3. pakan kelinci dari kulit kopi








Gambar 4. Peternakan kelinci


BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Penelitian
Peternak kelinci biasanya memberi makan kelincinya dengan pakan dari pabrik. Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan siang hari. Para peternak kelinci beranggapan bahwa apabila kelincinya diberi makan dari pabrik maka kelinci akan sehat dan pertumbuhannya cepat. Namun harga pakan buatan pabrik ini relatif mahal yaitu sekitar Rp. 8000,00 - Rp. 12000/kg.
Penulis melakukan percobaan pembuatan pakan kelinci dari kulit kopi yang sudah dikeringkan dan dihaluskan hingga menjadi tepung. Kemudian tepung kulit kopi ini dicampur dengan bahan tambahan lain.
Penulis melakukan dua percobaan. Percobaan pertama, kulit kopi dicampur dengan tepung cacing tanah. Percobaan kedua, penulis menggunakan kulit kopi ditambah dengan tepung cacing dan ampas tahu.
Setelah membuat kedua pakan tersebut, penulis mengujicobakan pada kelinci, sehingga didapatkan data sebagai berikut.
No.
Bahan
Jenis kelinci
Keterangan
1
Kulit kopi dan tepung cacing tanah
Australia
Kurang suka
Angora
Kurang suka
2
Kulit kopi ditambah tepung cacing dan ampas tahu
Australia
Suka
Angora
Suka

Tabel 3 Data percobaan pakan kelinci dari kulit kopi


Dari penelitian ini adalah diciptakan pakan kelinci dari kulit kopi ditambah tepung cacing tanah, dan ampas tahu yang murah dan bergizi. Pakan ini mengandung serat dan protein yang tinggi. Sebaiknya pemberian makan dengan campuran dari kulit kopi, ampas tahu dan cacing tanah ini dilakukan dua kali sehari pada pagi dan siang hari, lalu diselingi dengan rumput pada siang hari.

B.     Pembahasan
Adapun pembahasannya berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menggunakan kulit kopi sebagai pakan kelinci adalah sebagai berikut.
·        Kulit kopi dapat dijadikan pakan kelinci karena memiliki kandungan gizi yang sama dengan pakan buatan pabrik. Hal ini berdasarkan analisis penulis, dalam pembuatan pakan kelinci ini, penulis menggunakan kulit kopi yang mengandung serat dan karbohidrat, serta cacing tanah dan ampas tahu yang berprotein tinggi.
·        Pada percobaan pertama, kelinci kurang kurang suka karena pakannya terlalu kering. Pada percobaan kedua, kelinci menyukai pakan dari kulit kelinci yang ditambah dengan tepung cacing dan ampas tahu karena memiliki kandungan air yang lebih.
·        Penggunaan pakan kelinci dari  kulit kopi mempunyai peluang yang sangat baik, karena konsumen akan memilih bahan pakan yang bergizi dan murah bagi hewan ternaknya. Dibandingkan dengan pakan buatan pabrik yang harganya Rp 8000,00-Rp 12000,00/kg, pakan dari kulit kopi ini akan lebih menghemat biaya karena limbah kulit kopi harganya Rp 500,00/kg, cacing tanah Rp 2000,00/ons, ampas tahu Rp 400,00/kg.



BAB IV
PENUTUP

A.    Simpulan
Berdasarkan hasil observasi dan eksperimen yang dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan:
1.      Kulit kopi ditambah dengan tepung cacing tanah dan ampas tahu dapat dijadikan sebagai alternatif pakan kelinci yang murah dan bergizi.
2.       Pakan kelinci ini dibuat dengan cara mencampurkan kulit kopi yang sudah dihaluskan ditambah dengan tepung cacing dan ampas tahu.

B.     Saran
1)      Kepada masyarakat diharapkan lebih memanfaatkan limbah pertanian seperti limbah kulit kopi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan kelinci.
2)      Kepada pemerintah diharapkan memberi sosialisasi kepada masyarakan mengenai kulit kopi supaya dapat dimanfaatkan secara optimal.







DAFTAR PUSTAKA

Tim Karya Tani Mandiri, 2009, Pedoman Budidaya Beternak Kelinci, Bandung: Nuansa Aulia
L.H, Heru dan R, M Ehsan, 2007. Biologi untuk SMA dan MA kelas X, Jakarta: Satu Buku
Dewan Redaksi Internasional, 1995. Oxford Ensiklopedi Pelajar, PT. Intermasa: Jakarta
http://dc227.4shared.com/doc/PEpTMAOL/preview.html

No comments:

Get Dollars .. jangan klik